Thursday, November 28, 2013

3 Months in USA- Newsletter Chapter Jakarta



left: Leah, Celeste, Annabelle, Halston, Lera, Indah

Terlepas dari keterlambatan saya datang ke Amerika, ternyata Tuhan mempunyai rencana yang jauh lebih sempurna dari yang saya bayangkan. Hari pertama menginjakkan kaki di Amerika, saya masih belum percaya bahwa perjuangan, doa dan usaha saya selama ini terbalas sudah hari itu. Sesampainya saya di Kota Tonganoxie, Kansas, saya langsung diajak jalan-jalan oleh induk semang saya, dimana saya akan menghabiskan waktu waktu terbaik saya selama satu tahun di Amerika. Mereka membelikan saya apapun termasuk laptop, beberapa pakaian, Jeans, kimono, handuk, sampo, sabun, kondisioner, dan produk lainnya. Mereka juga memebelikan peralatan sekolah seperti kertas, buku, pena, pensil, dan folder besar. Hari pertama saya sampai dirumah, mereka langsung mengajak saya ke Verizon Wireless dan membelikan saya ponsel baru. Hari itu saya dibuat benar-benar bersyukur saat mengetahui mereka sangat mempersiapkan kedatangan saya.


Family Picture (left: gabriel, mom, madison, dad, nathannael, indah)

Hari-hari saya di Kansas bergulir begitu cepat. Saya sangat menikmati
kehidupan baru saya dengan orang orang luar biasa disini. Saya pergi ke salah satu sekolah umum dengan murid murid yang ramah, guru yang sangat baik, dengan berbagai klub dan organisasi yang sangat aktif. Tonganoxie High School, disinilah petualangan baru saya dimulai. Saya sangat berambisi untuk aktif mendapatkan teman yang banyak, sehingga saya bisa membawa pengaruh dan senantiasa diingat di sekolah ini. Kesempatan untuk belajar satu tahun di negeri orang merupakan suatu anugrah yang tidak akan pernah saya sia-sia kan tiap detiknya.

Terdapat banyak perbedaan sistem pendidikan disini, salah satunya ialah mengijinkan siswa untuk memilih kelas atau mata pelajaran sesuai dengan keinginan dan potensi. Disamping saya sebagai siswa pertukaran pelajar, diwajibkan mengambil Sejarah Amerika dan Bahasa Inggris, kelas lain yang saya pilih diantaranya Physics, College Algebra, Debate/Forensics, Drama/Music Appreciation, Yearbook, Computer Graphic, dan Programming. Saya sangat menikmati kelas-kelas yang tidak saya dapati selama kbm di Indonesia.

Keterlambatan kedatangan saya disekolah sekitar tiga minggu, membuat saya sangat bersemangat untuk mengejar ketertinggalan. Saya mencoba daftar berbagai organisasi, klub, olahraga di sekolah ini. Saya sangat bersyukur mendapat sekolah yang tidak terlalu besar, namun sedang giat-giatnya berkembang sehingga memudahkan saya untuk aktif di banyak organisasi. Saya dekat dengan beberapa siswa disini yang memang aktif dan ‘eksis’ di sekolah. Hal tersebut memudahkan saya untuk kecipratan eksis dan dipermudah untuk gabung ke berbagai klub dan organisasi. Alhasil hingga saat ini saya merupakan anggota dari Girl Scout, Big Red, Science Club, Science Olympiad Club, Foreign Language Club, Early Birds, Debate, Yearbook team, FCCLA (Family, career and Community Leaders of America), dan berhasil terpilih menjadi duta dari SRS (Student Respecting Student).

Kegiatan yang menjadi favorit utama saya adalah Debate. Tidak banyak siswa pertukaran lainnya yang mengambil kelas ini dengan alasan peraturannya sangat berbeda dengan di Indonesia. Benar sekali, kelas ini begitu menantang diminggu-minggu pertama. Bukan hanya peraturannya yang sungguh jauh berbeda, namun juga topic dan masalah yang diperdebatkan merupakan konflik-konflik international yang sangat berat, dan bisa dibilang agak kurang menarik. Namun disinilah saya mendapat begitu banyak pengalaman dan peningkatan bahasa yang signifikan. Saya mendapat banyak teman dan pengetahuan baru dari klub ini.

Saya banyak meluangkan waktu saya untuk berlatih, belajar banyak hal dengan berbagai kesulitan diawal bulan. Saya juga harus meluangkan waktu untuk ikut berbagai turnamen dan lomba yang diadakan tiap sabtu. Namun dari situlah saya bisa pergi ke berbagai kota, menjadi perwakilan sekolah, mendapatkan banyak teman yang luar biasa. Kebanyakan siswa-siswa yang aktif berorganisasi, dan bisa dibilang cukup ‘eksis’ disekolah mengikuti klub debat ini. Dari situ saya bisa mendapat banyak teman dan ikutan dikenal di sekolah ini.

Di musim ini, saya telah mengikuti empat perlombaan di tingkat novice –pemula– namun hanya satu kali memenangkan lomba dengan hasil 3-2. Saya tidak lelah berjuang, walapun saya hanya orang asing yang datang untuk pertukaran budaya dengan belajar satu tahun disini, tidak membuat saya berhenti. Kekalahan membuat saya semakin penasaran dan makin giat berlatih. Hingga tepat tiga hari lalu, di turnamen keempat saya di musim ini, akhirnya saya mendapatkan hadiah luar biasa dengan memenangkan lomba debat di tingkat VARSITY.
















debate class this season <3

Terlepas dari segala aktifitas yang lumayan padat, saya tetap menyempatkan diri untuk jalan dan main bersama teman-teman saya disini. Merasakan bagaimana indahnya menjadi remaja Amerika. Saya mempunyai lima orang teman terdekat yng kebetulan merupakan anak debat juga, yang begitu aktif dan luar biasa. Halston adalah ketua cheerleader dan sempat menjadi homecoming queen, Celeste adalah ketua osis disekolah, Sam ketua FBLA, Annabelle seorang dancers dan aktor yang sangat keren, Jessica ketua Science Club, dan Cecilia seorang Mexican yang sangat ramah. Disamping sibuknya aktifitas mereka, mereka tetap meluangkan waktu untuk menemani saya jalan bersama, nonton bioskop, belanja bareng, hingga menginap dirumah Cecilia bersama. Saya sangat beruntung bisa dekat dan menjadi bagian dari mereka. Selain kelima teman dekat tersebut, saya juga tetap mencoba untuk mendapat teman sebanyak mungkin melalui klub-klub yang saya ikuti. Saya merasa sangat beruntung biarpun tinggal di kota kecil dengan penduduk yang ramah, namun hanya tiga puluh menit ke pusat kota.


After slumber party, hang out, and watch movie together 

Salah satu kegiatan yang telah menjadi budaya sekolah menengah di Amerika yaitu homecoming dan spirit week. Tema tahun ini diantaranya Genius Day, Disney Day, Thrift Shop Day, Wild Animal Day, dan Chieftain Day.  Seluruh siswa berpakaian sesuai tema yang berbeda tiap harinya selama satu minggu sebelum homecoming dance sebagai puncak acara diadakan. Saya pun ikut berpartisipasi dalam menujukkan ‘minggu semangat’ dengan berpakaian sesuai tema. Saya juga ikut berpartisipasi dengan salah satu teman saya datang bersama di Homecoming Dance Night


I'm a hermioney gringer!

Pengalaman mencicipi budaya Amerika yang tidak terlupakan lainnya ialah menjelang Halloween pada tanggal 31 Oktober. Pada pertengahan bulan oktober, saya bersama keluarga saya mengunjungi salah satu lading labu. Pumpkin patch, dimana pengunjung bisa langsung memilih dan memetik sendiri labunya. Tempat yang sungguh indah yang belum pernah saya jumpai di Indonesia. Kegiatan lain menjelang Halloween, yaitu Pampkin Carving. Saya bersama anggota Foreign Language Club kini saatnya diuji kreatifitasnya dalam mengukir labu. Kegiatan yang tidak kalah menarik lainnya yaitu Halloween Dance di Kota Gardner, safe treat or trick bersama FLC, dan Trick or Treating tepat dimalam hari ‘kematian’ bersama FCCLA.


Pumpkin carving with foreign language club



 Pampkin patch at Schaake’s Pumpkin Farm



Halloween Dance Party at Gardner, Kansas

Sungguh luar biasa kalau mengingat saya hanya seorang siswa pertukaran pelajar dengan notabene bahasa inggris merupakan bahasa asing bagi saya. Saya bisa dikenal disekolah ini dan mendapat penghargaan sebagai siswa pertukaran terbaik di quarter ini, atas segala pencapaian saya dikelas debat, aktif di berbagai organisasi, dan atas ide projek FCCLA saya yang merekrut siswa untuk volunteering 30 menit setelah sekolah, dengan mengajarkan internet dasar, dan menggunakan media sosial dengan smartphone, untuk mengurangi resiko stres dan depresi pada lansia di panti jompo. Sungguh pengalaman menyenangkan yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya.




after watch catching fire last night :D




1 comment:

  1. kak, mau tanya, ponsel nya boleh dibawa ke indo ga??hehee

    ReplyDelete